Fri. Oct 18th, 2024
Asian mother scolding daughter, Do not use the smart phone idea concept

Pengasuhan anak adalah salah satu tugas paling penting dan menantang yang dihadapi oleh orang tua. Ada berbagai gaya pengasuhan yang dapat diterapkan, salah satunya adalah strict parenting atau pengasuhan ketat. Strict parenting dikenal dengan pendekatan yang menekankan disiplin, aturan yang jelas, dan kontrol yang kuat terhadap anak. Meskipun setiap orang tua memiliki pendekatan yang unik, ada beberapa ciri-ciri strict parents yang umum dikenali. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama dari orang tua yang menerapkan pengasuhan ketat.

1. Aturan yang Ketat dan Jelas

Pembatasan yang Jelas

Strict parents biasanya menetapkan aturan yang sangat jelas dan tegas. Mereka memberikan batasan yang spesifik mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak. Contoh aturan tersebut bisa berupa jam malam yang ketat, batasan penggunaan teknologi, atau larangan terhadap aktivitas tertentu. Aturan-aturan ini diterapkan dengan harapan anak akan mengikuti dan memahami pentingnya disiplin.

Konsistensi dalam Penegakan Aturan

Selain menetapkan aturan yang ketat, strict parents juga sangat konsisten dalam menegakkan aturan-aturan tersebut. Mereka tidak ragu untuk memberikan konsekuensi jika aturan dilanggar. Konsistensi ini bertujuan untuk memastikan bahwa anak memahami pentingnya mengikuti aturan dan konsekuensi dari perilaku yang tidak sesuai.

2. Harapan yang Tinggi terhadap Anak

Prestasi Akademik

Strict parents sering kali memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi akademik anak-anak mereka. Mereka mendorong anak-anak untuk mencapai nilai yang baik, berprestasi di sekolah, dan terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Harapan yang tinggi ini dimaksudkan untuk memotivasi anak agar bekerja keras dan mencapai potensi maksimal mereka.

Kedisiplinan dan Tanggung Jawab

Selain prestasi akademik, strict parents juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab. Mereka mengharapkan anak-anak untuk menyelesaikan tugas-tugas rumah, mematuhi jadwal harian, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Dengan cara ini, anak-anak diajarkan untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

3. Kontrol yang Ketat terhadap Aktivitas Anak

Pengawasan Ketat

Strict parents cenderung mengawasi aktivitas anak-anak mereka dengan ketat. Mereka ingin mengetahui dengan siapa anak mereka bergaul, di mana mereka berada, dan apa yang mereka lakukan. Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang aman dan tidak terlibat dalam aktivitas yang berisiko.

Batasan dalam Kebebasan

Anak-anak yang dibesarkan oleh strict parents sering kali memiliki kebebasan yang lebih terbatas dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan lain. Misalnya, mereka mungkin memiliki batasan dalam hal keluar rumah, menggunakan media sosial, atau berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. Batasan ini diterapkan untuk menjaga anak-anak dari pengaruh negatif dan membantu mereka fokus pada hal-hal yang dianggap penting oleh orang tua.

4. Pendekatan Autoritatif dalam Pengasuhan

Komunikasi Satu Arah

Dalam strict parenting, komunikasi cenderung bersifat satu arah, di mana orang tua memberikan instruksi dan anak diharapkan untuk mematuhi tanpa banyak diskusi. Orang tua mungkin kurang terbuka terhadap pendapat atau perasaan anak, dan keputusan sering kali dibuat oleh orang tua tanpa melibatkan anak.

Penggunaan Hukuman

Strict parents lebih cenderung menggunakan hukuman sebagai cara untuk menegakkan disiplin. Hukuman ini bisa berupa larangan bermain, pengurangan waktu bermain, atau bahkan hukuman fisik dalam beberapa kasus. Tujuannya adalah untuk memberikan pelajaran yang jelas tentang konsekuensi dari perilaku yang tidak diinginkan.

5. Fokus pada Moral dan Nilai-nilai Tradisional

Pendidikan Moral yang Ketat

Strict parents sering kali menekankan pentingnya nilai-nilai moral dan tradisional. Mereka mendidik anak-anak tentang pentingnya integritas, kerja keras, dan tanggung jawab. Pendidikan moral ini dilakukan melalui contoh sehari-hari, cerita, dan aturan yang diterapkan di rumah.

Harapan untuk Mengikuti Tradisi

Orang tua yang ketat sering kali mengharapkan anak-anak mereka untuk mengikuti tradisi keluarga dan budaya. Mereka mungkin mengharuskan anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, upacara adat, atau tradisi keluarga tertentu. Harapan ini dimaksudkan untuk menjaga nilai-nilai budaya dan keluarga.

Strict parenting memiliki ciri-ciri yang khas, termasuk aturan yang ketat, harapan yang tinggi, kontrol yang kuat terhadap aktivitas anak, pendekatan autoritatif dalam pengasuhan, dan fokus pada nilai-nilai moral dan tradisional. Meskipun pendekatan ini dapat membantu menciptakan disiplin dan tanggung jawab pada anak, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab tanpa merasa tertekan atau kehilangan kebebasan mereka. Orang tua harus selalu berusaha untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan serta perasaan anak mereka, sehingga pengasuhan dapat dilakukan dengan cara yang lebih harmonis dan efektif.

By Widodo