Sebelum datang ke Lombok, aku kira belanja oleh-oleh cuma seru di Mataram atau di pusat-pusat oleh-oleh yang besar. Tapi semua berubah saat aku menginjakkan kaki di Gili Petelu. Siapa sangka, pulau kecil yang lebih dikenal dengan spot snorkeling ini, justru punya sisi menarik lainnya: belanja oleh-oleh lokal yang autentik, unik, dan penuh kejutan.
Hari Ketiga, Eksplorasi Gili Petelu
Pagi itu dimulai dengan boat trip dari Pantai Pink menuju Gili Petelu. Laut sedang cantik-cantiknya, angin semilir, dan matahari bersinar lembut. Sepanjang perjalanan, aku cuma bisa diam sambil menikmati pemandangan biru kehijauan yang seolah menyatu antara laut dan langit.
Sesampainya di Gili Petelu, kami langsung diajak snorkeling. Airnya jernih banget, seperti berenang di akuarium raksasa. Tapi yang bikin aku lebih terkejut justru bukan di dalam air—melainkan apa yang kutemukan di atas pasir saat istirahat siang.
Bertemu dengan Penjual Lokal di Tepi Pantai
Di pinggir Gili Petelu, ada beberapa warga lokal yang membawa barang-barang khas Lombok dalam keranjang anyaman. Mereka bukan seperti pedagang pasar yang teriak-teriak nawarin dagangan, tapi lebih seperti tetangga yang datang membawa bingkisan.
Aku pun menghampiri, dan mata langsung tertuju pada gelang-gelang kerang yang warna-warni, kalung dari biji-bijian, hingga kain tenun kecil yang bisa dijadikan syal atau ikat kepala. Semua buatan tangan, dan masing-masing punya cerita.
Salah satu ibu bilang kalau kalung yang ia buat diambil dari cangkang kerang yang ditemukan di pantai sekitarnya. “Kami buat ini saat tidak melaut,” katanya sambil tersenyum.
Dan saat itu juga, aku sadar: belanja oleh-oleh di tempat seperti ini bukan cuma soal barang, tapi soal pengalaman.
Rasa yang Dibawa Pulang
Aku beli dua gelang dan satu kain tenun kecil. Bukan karena butuh, tapi karena aku ingin membawa pulang sebagian kecil dari cerita mereka. Rasanya beda saat membeli langsung dari pembuatnya. Ada rasa bangga, rasa saling dukung, dan rasa hangat yang nggak bisa dibeli di toko besar.
Salah satu temanku bahkan iseng menawar sebuah miniatur perahu yang terbuat dari kayu bekas, dan ternyata buatan anak-anak muda lokal yang tinggal tak jauh dari pulau ini.
Bayangkan, oleh-oleh dari Gili Petelu itu bukan cuma produk, tapi juga jejak kehidupan, hasil karya tangan sendiri yang diracik dengan sabar, dan dibalut semangat khas warga pesisir.
Oleh-Oleh Rasa Petualangan
Kapan lagi bisa cerita ke orang rumah, “Gelang ini aku beli langsung di pulau kecil di tengah laut Lombok, dari ibu-ibu nelayan yang sabar duduk di bawah pohon sambil anyam kerajinan”? Nggak ada label toko, nggak ada plastik fancy, tapi punya nilai rasa yang jauh lebih tinggi.
Buatku, oleh-oleh terbaik bukan yang paling mahal atau paling terkenal, tapi yang punya cerita. Dan Gili Petelu adalah tempat di mana kamu bisa menemukan itu—cerita yang dikemas dalam kerajinan kecil penuh makna.
Diselingi Snack Tradisional yang Menggoda
Oh ya, di sela-sela belanja, kami juga sempat ditawari jajanan lokal. Ada yang bawa pisang goreng, keripik rumput laut, dan dodol rumput laut khas Lombok. Mungkin sederhana, tapi waktu dimakan sambil duduk di atas pasir putih, rasanya jadi luar biasa.
Dari semua camilan itu, keripik rumput laut jadi favoritku. Gurih, asin, dan renyahnya bikin susah berhenti. Untung aku beli dua bungkus tambahan buat dibawa pulang—satu buat mama, satu lagi buat diriku sendiri.
Kenapa Pengalaman Ini Begitu Berkesan?
Karena tidak direncanakan.
Tidak ada itinerary resmi yang bilang “belanja oleh-oleh di Gili Petelu.” Tapi justru di situlah letak magisnya. Kejutan-kejutan kecil selama perjalanan membuat pengalaman makin kaya.
Kalau kamu ikut paket wisata Lombok 3d2n, jangan cuma fokus ke snorkeling atau pemandangan. Kadang momen terbaik datang dari hal-hal tak terduga, seperti duduk bersama warga lokal dan ngobrol soal hidup, sambil memilih kalung buatan tangan yang sederhana tapi bermakna.
Tips Belanja oleh-Oleh Seru di Gili
Buat kamu yang berencana datang ke Gili Petelu dan ingin mencicipi pengalaman serupa, berikut tips dariku:
- Bawa uang tunai secukupnya. Nggak ada mesin EDC atau QRIS di sini, jadi pastikan kamu siap kalau ingin beli kerajinan lokal.
- Tanyakan cerita di balik produknya. Kadang ceritanya lebih berharga dari barangnya.
- Jangan takut menawar, tapi sopan. Mereka terbuka kok, asal kita juga santun.
- Jangan buru-buru. Duduklah sebentar, ngobrol, nikmati suasana. Itu bagian dari pengalaman.
- Bawa tas lipat. Buat simpan barang-barang kecil tanpa harus pakai kantong plastik.
Pulang dengan Tas Penuh Cerita
Saat perjalanan pulang, aku buka tas kecilku dan memeriksa oleh-oleh yang kubawa dari Gili Petelu. Ada rasa puas. Bukan karena jumlah belanjaan, tapi karena semuanya punya kisah.
Setiap barang punya pemilik yang kutemui, senyum yang kulihat, dan momen yang kusimpan. Aku nggak hanya bawa pulang gelang dan kain, tapi juga kehangatan, keramahan, dan kenangan yang menempel di hati.
Buatku, itu adalah oleh-oleh paling berharga.